Eksotika alam papua memang tidak ada habis-habisnya. Masih banyak misteri keindahan yang ada di pulau paling ujung timur Indonesia ini. Sebut saja kepulauan Raja Ampat yang tak kalah hebatnya, dengan berbagai peninggalan sejarah dan keindahan ekosistemnya. Dari laut-laut yang ada di kepualaun Raja Ampat, menyimpan banyak keindahan untuk diteliti dan dijelajahi.Belum lagi keunikan tradisi masyrakat asli papua yang sudah kesohor higga mancanegara. Spesies burung Cendrawasih yang berbulu indah, hanya ada di Irian jaya atau papua. Buah Merah, yang berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit, juga terdapat disana. Keindahan Nusantara memang tiada duanya.
Indonesia patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masyarakatnya. Salah satunya adalah Carstenz Pyramid yaitu gunung beratap salju di Indonesia yang berada di Papua yang banyak di impikan oleh banyak pendaki untuk bisa menjejakkan kaki di puncaknya, selain karena dia adalah puncak tertinggi di Indonesia Cartenz Pyramid adalah satu dari tujuh puncak benua. Jika anda adalah seorang petualang sejati pasti tidak akan melewatkan berpetualang disini karna anda akan menemukan sensasi berbeda yang tidak didapatkan di hampir semua karakter gunung di Indonesia, yakni atapnya Indonesia ini beratapsalju.
Disini kita dapat temukan satu-satunya gletser tropika di Indonesia, yang kemungkinan besar akan segera lenyap akibat pemanasan global, salju ini diperkirakan akan menyusut dan mengering pada tahun 2024, hal ini disebabkan oleh pemanasan global. Perhitungan tersebut didasarkan atas analisis data empiris menggunakan pendekatan linier yang dikerjakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Jadi bukan tidak mungkin suatu saat pegunungan ini akan kehilangan salju seperti yang terjadi di Gunung Kilimanjaro, Afrika.
Disini kita dapat temukan satu-satunya gletser tropika di Indonesia, yang kemungkinan besar akan segera lenyap akibat pemanasan global, salju ini diperkirakan akan menyusut dan mengering pada tahun 2024, hal ini disebabkan oleh pemanasan global. Perhitungan tersebut didasarkan atas analisis data empiris menggunakan pendekatan linier yang dikerjakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Jadi bukan tidak mungkin suatu saat pegunungan ini akan kehilangan salju seperti yang terjadi di Gunung Kilimanjaro, Afrika.
Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania. Kok tidak di Asia? Karena puncak tertinggi di Asia sudah dipegang oleh Gunung Himalaya yang ada di perbatasan India dan Cina, Puncak Carstensz Pyramid memiliki ketinggian 4884 M diatas permukaan laut (16023 ft). Lokasi koordinatnya berada pada S 04°04.733 dan E 137°09.572, terletak di sebelah barat Central Highland yang disebut dengan Jayawijaya dan pegunungan Sudirman. Banyak yang mengira bahwa puncak Jayawijaya sama dengan Carstensz Pyramide, padahal kedua puncak ini bersebelahan letaknya.
Gunung ini memang terletak di Indonesia, namun pendaki yang menyemarakkan dengan menjelajahi punggungannya kebanyakan malah dari pendaki luar negeri bukan pendaki lokal. Tahukah Anda, setiap tahunnya ada sekitar 200 - 300 pendaki luar negeri yang mengeksplore gunung ini, sementara pendaki Indonesia hanya puluhan orang saja. Memang terlihat aneh, namun inilah faktanya yang terjadi di lapangan. Usut punya usut pendaki lokal terkendala dalam hal perijinan.
Nama Cartensz diambil dari penemunya yaitu seorang pelaut asal Belanda, John Carstensz, yang menyaksikan adanya puncak gunung yang tertutup oleh es di negara ekuator. Pada 1623 Cartenz mengabarkan adanya gunung salju di khatulistiwa, namun tidak ada yang percaya dengan pernyataannya tersebut, hasil laporannya ditanggapi dengan gelak tawa oleh publik pada saat itu. Baru pada tahun 1899, selang 3 abad lamanya ekspedisi Belanda yang sedang membuat peta di situ membenarkan apa yang di sampaikan John Carstensz. Oleh karna itu namanya di abadikan disana. John Carstensz adalah orang eropa pertama yang menyaksikan puncak Cartensz dengan mata kepalanya sendiri.
LOKASI CARTENZ PYRAMID
SEJARAH AWAL DITEMUKANNYA CARTENZ PYRAMID
1623 Navigator dari Belanda J Cartensz adalah orang pertama yang membawa kabar ke daratan Eropa tentang adanya puncak es di negara tropis di garis georafis equator Barat Papua Nugini. Hasil laporannya ditanggapi dengan gelak tawa oleh publik.
1931 Seorang naturalist (ahli dibidang botani dan zoology) asal Inggris A F R Wollaston berhasil mencapai hidung glasier di sisi Selatan Carstensz setelah melalui perjalanan melelahkan melewati hutan di pesisir selatan Papua. Ia membutuhkan 92 hari untuk mencapai 50km terakhir.
1936 Tim dari Belanda dipimpin Dr A h Colijn dengan bantuan pengamatan udara dan logistik berhasil mencapai gunung tetangga Ngga Pulu (4,860m). Ia gagal menaklukan Carstenz Pyramid dengan melalui sisi Timur dan dinding Utara namun menghasilkan peta yang amat berguna. Peta itu dipublikasikan bersamaan dengan foto aerial dalam berbagai sisi. Seorang ahli geologi yang ada di tim ini J V Dozy adalah orang pertama yang menemukan deposit tembaga di 'gunung tembaga' Grasberg
1961 P Temple memimpin tim beranggotakan 6 orang dari New Zealand menuju Carstensz Massif lewat Wamena dengan pesawat udara. Namun pengaturan logistik lewat droping melalui pesawat tidak pernah dikirimkan sehingga mereka tidak mampu mencapai puncak Carstenz Pyramid (Puncak Jaya).
1962 Carstensz Pyramid pertama kali didaki oleh sebuah tim dari Austria H Herrer (bukunya Seven Years in Tibet) dengan guide P Temple. Dua anggota tim lainnya adalah seorang pegawai distrik dari Belanda A Huzenga dan R Kippax dari Australia. Suplai logistik dilakukan dengan pesawat udara. Mereka mendekati area Carstensz dari Illaga menuju Utara -sebuah jalur yang telah dibuka oleh kaum misionaris dengan pesawat ringan sejak Perang dunia II. Cara ini kemudian menjadi salah satu standar jalur dari Sisi Utara.
1971 Reinhold Messner dari Italia membuat percobaan menuju puncak untuk kedua kalinya dengan seorang klien dari Italia S Bigarella. Mereka mendaki bagian tajam sisi Timur gunung dan kembali ke Illaga dalam kondisi tanpa makanan selama lima hari.
1972 Sebuah ekspedisi dari Inggris D Isherwood, L Murray dan J Baines mendaki sisi utara Cartensz Pyramid dengan memakai jalur langsung menuju puncak imur. Ini adalah rute pertama yang menggunakan jalur langsung melalui dindingnya. Isherwood melakukan climbing solo untuk pertama kali di Sisi Utara dari gunung tetangga Sunday Peak (Puncak Minggu) dari danau Larson.
1973 Cartensz didaki secara solo dengan rute baru untuk pertama kalinya oleh seorang anak muda dari Amerika B Carson. Tim-nya mendaki gunung ini 3kali dengan salah satunya adalah dengan orang Indonesia pertama E Wurjantoro.
1978 P Boardman dan Hilarry Collins dari Inggris adalah orang pertama yang mendaki sisi Selatan Carstensz. Mereka turun melalui sisi utara (rute 1962) menjadikan prestasi melintasi gunung. Mereka juga adalah orang pertama yang mencoba sisi utara-barat. Hilary juga tercatat sebagai wanita pertama yang mendaki Carstenz.
sumber : Buku World Mountaineering (The World's Great Mountains By the World's Great Mountaineers 2005)
AKSES MENUJU CARTENZ PYRAMID
Mengingat medan pendakian yang berat, proses perizinan yang rumit, serta jaminan keamanan ketika proses pendakian, sebaiknya para pendaki memanfaatkan jasa agen pejalanan yang bepengalaman. Berbagai agen perjalanan yang memiliki reputasi internasional telah menyediakan 2 jalur pendakian yaitu melalui jalur klasik yaitu desa Ilaga, atau jalur 2 yang lebih nyaman dengan menumpang helikopter menuju base camp Bukit Danau. Jasa agen perjalanan tersebut biasanya akan menangani juga masalah perizinan, transportasi dari jakarta menuju papua, persewaan helikopter menuju base camp, pemandu pendakian, asuransi, serta latihan dan pengkondisian tim sebelum pendakian. Tentu saja , biaya per orang cukup besar yaitu sekitar 10.000 USD atau sekitar 100 juta rupiah.
Sumber :
http://cloud.papua.go.id/id/pariwisata/alam/Pages/Keindahan-Alam-Cartenz-Pyramid-Papua-di-Indonesia-.aspx
http://www.belantaraindonesia.org/2012/02/carstensz-pyramid-atapnya-indonesia.html
http://ceriwis.us/showthread.php?p=1358303
CLV
Komentar
Posting Komentar