Menganalisis Karya Sastra Puisi
Puisi adalah bentuk
karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai
oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
Karya : Kahlil
Gibran
Kata
selembar kertas seputih salju, "Aku tercipta secara murni" karena itu
aku akan tetap murni selamanya.
Lebih
baik aku dibakar dan kembali menjadi abu putih dari pada menderita karena
tersentuh kegelapan atau didekati oleh sesuatu yang kotor.
Tinta
botol mendengar kata kertas itu. Ia tertawa dalam hatinya yang hitam,tapi tak
berani mendekatinya.
Pensil
pensil beraneka warna pun mendengarnya dan mereka pun tak pernah mendekatinya.
Dan selembar kertas yang seputih salju itu tetap suci dan murni selamanya -suci
dan murni- dan kosong.
Analisis :
Ini
merupakan rangkaian karya sastra puisi yang diciptakan oleh pengarang pusi
terkenal yang bernama "Kahlil Gibran".
Puisi ini menceritakan tentang selembar kertas
putih yang diibaratkan seorang bayi yang terlahir di dunia dengan keadaan suci
tanpa dosa. Seperti kertas putih yang masih bersih tanpa noda.
"Ia tercipta secara murni,dan akan
kembali murni untuk selamanya"
Ia lebih baik hangus terbakar oleh api dan
akan menjadi debu dari pada Ia harus tercoreng oleh noda noda hitam yang kotor. Di ibaratkan
seorang manusia yang ingin kembali ke Sang Pencipta dalam keadaan bersih tanpa
dosa.
Lahirnya seorang bayi ke dunia yang masih suci
tanpa dosa,seperti kertas putih tanpa noda.
Sumber
:
Komentar
Posting Komentar